September 13, 2009

Istri Polisi dan 3 Anaknya Ditembak Mati Saat Tidur



KIRKUK-Seorang istri polisi Kurdi dan tiga anaknya dibunuh ketika mereka sedang tidur pada Minggu (13/9) pagi di kota minyak Kirkuk, Irak utara, kata seorang perwira polisi senior kepada AFP.

Polisi itu sedang bekerja ketika orang-orang bersenjata tak dikenal memasuki rumah keluarganya dan melepaskan satu tembakan ke kepala setiap korban, kata Kolonel Sherzad Mofri, yang menambahkan bahwa anak-anak yang menjadi korban itu berusia tiga, enam dan sembilan tahun.

"Mereka membunuh istri dan tiga anak saya yang sedang tidur di samping ibu mereka," kata Mofri.

Ia menyatakan bahwa penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui alasan dari pembunuhan yang disebutnya eksekusi berdarah dingin itu. Tidak ada tanda-tanda perlawanan dari para korban dalam serangan itu, kata Mofri.

Perwira polisi itu menambahkan bahwa ia sebelumnya tidak pernah melihat atau mendengar serangan bertarget yang brutal seperti itu -- serangan dengan sasaran yang dilakukan pada satu keluarga di Kirkuk.

Pembunuhan-pembunuhan itu terjadi di daerah Banjar di kota tersebut, sebuah daerah dimana orang-orang Kurdi yang dideportasi oleh almarhum Saddam Husein demi mendapatkan dukungan dari Arab Sunni pulang kembali dan membangun rumah mereka setelah penggulingan mantan presiden Irak itu dalam invasi pimpinan AS pada 2003.

Dalam kekerasan lain, Minggu, empat prajurit Irak, satu diantaranya seorang perwira, tewas ketika gerilyawan menyerang patroli mereka di daerah sekitar 35 kilometer sebelah selatan Kirkuk. Dua gerilyawan juga tewas dalam bentrokan tersebut, kata polisi.

Sebelumnya Minggu, seorang perwira Irak tewas di Kirkuk ketika sebuah bom rakitan meledakkan mobil patrolinya di daerah Rahimawa, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Kirkuk memiliki penduduk yang mencakup orang Arab, Kurdi dan Turkmen, dan ketegangan masih tinggi antara pemerintah pusat di Baghdad dan wilayah otonomi Kurdistan di Irak utara mengenai kendali atas provinsi yang dipersoalkan itu, di tengah kekhawatiran bahwa konflik akan meletus.

Kirkuk, seperti juga daerah-daerah lain Irak utara, menjadi tempat persembunyian gerilyawan muslim Sunni Al Qaeda, yang dituduh bertanggung jawab atas sebagian besar pemboman di Irak, setelah kelompok militan itu dihalau dari Baghdad dan provinsi Anbar, Irak barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by NdyTeeN Redesign Mung Bisnis